Jumat, 06 November 2015

NEGERI INI MILIK SAUDAGAR, PEJABAT DAN APARAT!


Siapapun akan bergidik melihat foto seorang pria tidak bernyawa yang beredar di sosial media. Terlebih, terlihat darah segar yang mengalir dari tubuhnya.

            Dia adalah Salim Kancil, seorang petani yang juga seorang aktivis anti penambangan liar dari Lumajang, Jawa Timur. Dia diculik dan dibunuh secara keji karena akan berdemonstrasi menolak penambangan pasir yang melintasi lahan pertanian. Dia dan petani lainnya menolak penambangan liar karena merusak ekosistem dan merugikan warga

Sadis, merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan pembunuhan dan penganiayaan terhadap Salim alias Kancil (52) warga Dusun Krajan dan Tosan (51) warga Dusun Persil Desa selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian, Lumajang.

Salim dipukuli dan disetrum dalam kondisi tangan terikat oleh gerombolan preman.
Ia dilukai beberapa kali memakai senjata tajam namun tidak terluka. Salim ambruk dan tewas setelah kepalanya dikepruk memakai batu, tetap dalam kondisi tangan terikat.
Sedangkan Tosan dipukuli beramai-ramai. Sempat melarikan diri memakai sepeda angin, tetapi tetap dikejar. Tosan ditabrak memakai sepeda motor, dan barulah gerombolan orang itu menghentikan aksinya ketika ada orang yang melerai aksi tersebut.

Setidaknya hal ini bisa dilihat dari hasil investigasi empat organisasi non-pemerintah yang melakukan investigasi paska peristiwa itu berlangsung. Empat organisasi itu adalah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur, Laskar Hijau Lumajang, Kontras Surabaya, dan LBH Disabilitas Jawa Timur.

Kekerasan yang terjadi di desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang ini semakin menegaskan bahwa perlindungan terhadap warga yang berjuang mempertahankan lingkungan dan ruang hidupnya belum terjamin di negeri ini.

Sebelum peristiwa penyerangan yang menyebabkan tewasnya Salim, Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang sudah mengadukan ancaman yang dialamatkan kepada mereka. Pada 11 September 2015, Forum sudah melaporkan secara resmi ancaman kepada Tosan ke Polsek Pasirian, namun laporan ini tidak mendapatkan tanggapan yang cukup.

Karena nama-nama mereka yang memberikan ancaman sama sekali tidak diproses oleh pihak kepolisian. Orang-orang yang dilaporkan tersebut juga yang kemudian benar-benar melakukan penyerangan terhadap Tosan dan Salim. Jika pihak kepolisian memiliki kesungguhan untuk melindungi keselamatan warga, sejatinya peristiwa tragis ini tidak perlu harus terjadi. Kini bisa di ketahui di negeri ini para aktivis tak semudah apa yang di bayangkan masyarakat awam lainya, karena nyawa juga bisa jadi taruhan nya demi menjaga kelestarian alam indonesia tercinta kita.
 #Hatespeech #SaveSalimKancil #AktivisBERLIPATGANDA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar